Pages

13.6.11

Dalam Doaku

Sapardi Djoko Damono

dalam doaku subuh ini kau menjelma langit
yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

ketika matahari mengambang tenang diatas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil
kepada angin yang mendesau entah dari mana

dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap diranting dan menggugurkan bulu-bulu jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap didahan mangga itu

magrib ini dalam doaku kau menjelma angin
yang turun sangat pelahan dari nun disana,
yang bersijingkat dijalan kecil itu
menyusup dicelah-celah jendela dan pintu
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku

dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang dengan setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

aku mencintaimu,
itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.


Catatan:
Ini puisi kesukaan gw dari penyair kesukaan gw. Pernah menyelamatkan hati gw pada suatu masa yang lalu dan sepertinya akan sekali lagi, kali ini :)

0 komentar dari orang baik :):

 
Header Image from Bangbouh @ Flickr